Salah satu kemenangan paling menarik dari Kejuaraan Dunia M5 diraih oleh tim asal Filipina, AP Bren, yang berhasil mengalahkan tim asal Indonesia, ONIC Esports, dengan skor 4-3 pada pertandingan final.
Dengan menjadi tim pertama yang memenangkan dua gelar M-series, organisasi ini berhasil mencapai tonggak bersejarah. Pencapaian ini ditambahkan dengan kemenangan mereka di Kejuaraan Dunia M2 pada tahun 2021, yang sebelumnya telah mereka menangkan.
Dengan Kyle “KyleTzy” Sayon yang memimpin serangan dan memiliki KDA 3-0/4 yang sempurna atas Fredrinn, AP Bren mampu mengamankan kemenangan di game pertama turnamen yang mereka mainkan.
Di game kedua, ONIC Esports berhasil bangkit kembali, dengan Gilang “Sanz” yang mengambil alih kendali dan menampilkan performa yang luar biasa pada Gord, mendapatkan skor sempurna empat dari sepuluh skala KDA.
Di dua pertandingan berikutnya, tim Filipina keluar sebagai pemenang. Dengan posisi tertinggal, ONIC Esports memilih untuk memainkan game kelima dengan hero-hero andalan mereka, termasuk Wanwan, Novaria, dan Paquito. Setelah itu, Bren menerapkan strategi bertahan bersama Arlott, Grock, dan Fredrinn yang juga berada di sana.
Keunggulan awal yang didapat ONIC Esports adalah berkat penggunaan Novaria oleh Sanz yang memberikan tekanan, dan Minoan Fury dari Kiboy kepada Minotaur yang dieksekusi di saat yang tepat.
Terlepas dari usaha Bren untuk melakukan comeback, kemenangan akhirnya dipastikan oleh gol krusial yang dicetak oleh Lord di menit ke-18.
Wanwan dari Calvin “CW” Winata lah yang menjadi sorotan di game keenam, dengan meraih KDA 9/1/8 yang luar biasa, yang pada akhirnya membuat seri ini dipaksa berlanjut ke game ketujuh yang krusial.
ONIC Esports memutuskan untuk menggunakan komposisi yang sangat fokus pada team fight untuk game terakhir. Komposisi ini termasuk Kadita, Yve, dan Terizla.
Hasilnya, AP Bren memilih roster yang menitikberatkan pada crowd management, yang pada akhirnya menghasilkan performa yang dominan. Dalam setiap kesempatan Sanz berpartisipasi dalam team battle, ia mengalami kesulitan untuk mendaratkan Rough Waves ke Kadita karena kontrol penonton yang tak henti-hentinya.
Ketika AP Bren berhasil menangkap Baxia milik Kairi “Kairi” Rayosdelsol di lane tengah, permainan mencapai titik baliknya di menit ke-13. Setelah itu, permainan pun ditentukan.
Meskipun empat anggota ONIC Esports yang masih bertahan berusaha untuk mengubah keadaan, dua anggota tim harus tersingkir dalam team battle berikutnya.
Bren mengambil langkah dramatis, menuju ke arah midlane yang terbuka, dan akhirnya mengamankan kemenangan dalam seri best-of-seven. Dia melakukan ini alih-alih mengejar Tuhan, yang akan menjadi alternatif yang lebih tradisional.