Starlest mengatakan awalnya ia tidak ingin jika BTR Era sampai diakuisisi Team Vitality.
BTR Era sendiri merupakan salah satu tim Mobile Legends ladies yang sudah banyak diakui sebagai tim terbaik di kelasnya, terbukti dengan sederet prestasi di beberapa turnamen Mobile Legend ladies.
Tentu saja, kedigdayaan BTR Era ini membuat banyak tim-tim besar melirik mereka, termasuk Team Vitality yang tertarik untuk mengakuisisi mereka.
Melalui live streaming di akun pribadinya, Edwin Chia yang merupakan CEO Bigetron Esports menjelaskan bagaimana divisi Mobile Legends ladies-nya diakuisisi oleh pihak lain.
Sang CEO menyebutkan bahwa awalnya ia dan BTR Era hanya ingin bekerja sama dalam bentuk partnership dengan Team Vitality.
Namun, keinginan Starlest tidak dapat tercapai karena aturan Esports World Cup (EWC) yang melarang hal tersebut.
Kami ingin bergabung dengan BTR Vitality misalnya, namun peraturan dari EWC tidak memperbolehkan. Namanya harus di depan, intinya ribet,” kata BTR Starlest.
Karena terganjal aturan tersebut, Starlest akhirnya mengubah status BTR Era, untuk ditawarkan ke tim lain agar mereka mau buy-out.
Ternyata, ada banyak tim yang berminat untuk membeli tim BTR Era.
Bahkan, pria yang kerap disapa Ko Ed ini juga mengaku bahwa salah satu tim esports asal Arab juga tertarik dengan tim Mobile Legends ladies miliknya.
“Jadi saya sudah menduga, saya menduga ‘wah kalau begitu kalian nggak mau beli keluar segini, segitu’, rencananya nggak nyangka ada yang mau nawarin itu.
Saya kaget, wah tim Arab mau, tim lain juga mau. Terkejut, kami hanya bertanya apa yang bisa kalian tawarkan kepada pemain wanita kami?” tambah Starlest.