Fnatic ONIC dan EVOS Glory berhasil melaju ke babak final upper bracket di MPL Indonesia Season 13 setelah melalui pertandingan sengit melawan Geek Fam ID dan Bigetron Alpha. Keduanya akan bertarung di final upper bracket untuk menentukan siapa yang akan hadir di Grand Final dan satu tempat di MSC 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Ketika ada yang mengatakan MPL Indonesia adalah pertunjukan Fnatic ONIC, orang-orang akan mengingat betapa dekatnya mereka dengan kekalahan saat melawan Geek Fam di musim ini, karena kedua tim hanya mencoba mengakali satu sama lain dengan permainan makro mereka.
Fnatic ONIC yang dikenal dengan permainan objektifnya, kesulitan untuk membuka permainan mereka saat berhadapan dengan Geek Fam. Runner-up MPL ID S12 ini menunjukkan bahwa ini bukanlah sebuah kebetulan karena mereka, sekali lagi, menerapkan permainan mereka ke dalam rencana Fnatic ONIC dan membuat mereka kehilangan ketenangan.
Game kedua adalah contoh yang bagus untuk hal ini, karena mereka melepaskan Novaria, sehingga Geeks dapat mengambilnya bersama Moskov. Poke yang agresif dari keduanya menekan Fnatic ONIC. Pick Moskov meniadakan keuntungan rotasi Baxia dari Kairi, karena hero ini dapat mengimbangi damage dengan kemampuan bertahan yang lebih besar.
FNOC akhirnya mendapatkan ritme permainan setelah mereka melakukan banned pada Moskov di game 4. Mereka juga memilih Uranus dan Fanny untuk Lutpii dan Kairi, sehingga Jungler dapat fokus ke Mid dan Gold Lane karena hero yang memiliki tanky dapat ditinggalkan sendirian. Dengan pemilihan Edith dan X.Borg yang cerdas, Fnatic ONIC mengakhiri seri dengan skor 3-2, menyelesaikan comeback.
Bigetron Alpha, tim teratas di musim reguler, mendapat perlawanan hebat saat bertanding melawan EVOS Glory yang telah direvitalisasi di playoff MPL Indonesia Season 13. Tim android merah ini tidak dapat menahan agresi Macan Putih saat mereka melanjutkan kebangkitan heroik mereka di MPL Indonesia Season 13.
Dari dua pertandingan pertama, terlihat jelas bahwa EVOS Glory memiliki rencana dan tahu bagaimana cara mengeksekusinya dengan sempurna. Tim yang dipimpin oleh Theo ini mampu mementahkan strategi pickoff Bigetron Alpha yang menggunakan strategi pseudo-four-protect-one dengan Dream yang menjadi pengupas utama untuk Branz.
Sayangnya, performa sempurna tersebut harus terhenti, karena pick Cecilion yang mengejutkan dari Bigetron Alpha membuat EVOS Glory lengah di game 3. Namun, strategi yang sama tidak dapat diulang, karena EVOS Glory menyapu bersih dan menutup laju sang android merah di upper bracket.