Kisah sang penjaga jagat esport Indonesia

Kisah sang penjaga jagad esport Indonesia

Turut bergabung dalam PBESI dengan jabatan Wakil Ketua Atlet dan Wasit, Richard melihat dukungan pemerintah terhadap olahraga esport, salah satunya dengan memasukkan esport dalam ajang multievent Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tingkat nasional tahun 2021. sebagai olahraga eksibisi.

Ia melihat esports Indonesia tidak akan mundur. Apalagi tim Indonesia berhasil membawa pulang medali, terlebih lagi. Pemerintah melalui Kemenpora juga lebih memberikan dukungan untuk membuka potensi atlet Indonesia.

Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan timnas esports Indonesia di ajang internasional. Richard yang merupakan Pelatih Kepala Timnas SEA Games Vietnam 2022 membawa tim Merah Putih meraih dua emas, tiga perak, dan satu perunggu.

Bahkan, tim esports Indonesia berhasil meraih gelar juara umum di International Esports Federation (IESF) Bali 2022 World Championships (WEC) ke-14 dengan raihan tiga emas dan satu perunggu.

Gelar juara umum juga berhasil diraih tim esport Indonesia di SEA Games Kamboja 2023 setelah sukses meraih tiga medali emas dan dua perak.

Komitmen terhadap negara

Hampir separuh hidupnya dihabiskan di dunia esports, Richard mengatakan hal itu didasari oleh kecintaannya pada tanah air, bukan pada olahraga elektronik.

“Cinta bukan untuk esports, cinta untuk Indonesia. Bagaimana bisa menjadi representasi Indonesia di dunia,” ujar pria berusia 37 tahun itu.

Jiwa kompetitif Richard sudah terbentuk sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Memenangkan kompetisi komputer saat duduk di bangku kelas 3 SD, menurut Richard, menjadi awal mula ketertarikannya pada dunia gaming.

Tumbuh dewasa, semangat bersaingnya semakin tak terbendung, dan beralih pada keinginan untuk membuktikan diri kepada masyarakat bahwa ia bisa mengharumkan nama bangsa lewat bermain game.

“Apa yang ingin kamu capai dengan bermain game?”, “Apa yang ingin kamu capai dengan bermain game?”, atau “Apa yang bisa kamu banggakan dari bermain game?” Richard sudah sering menerima rentetan pertanyaan yang cenderung merendahkan dan remeh saat itu.

Sebab, saat itu ekosistem esport belum terbentuk seperti saat ini. Tidak ada istilah pembuat konten atau pekerjaan umum sebagai streamer atau caster game.

Pelan tapi pasti, selangkah demi selangkah, Richard berhasil meruntuhkan stigma negatif esport di mata masyarakat. Ia kemudian menjadi kisah sukses yang menginspirasi para atlet.

“Mendengar pengalaman dan cara praktis yang saya bagikan bermanfaat bagi masyarakat, rasanya bahagia, ada kepuasan yang tidak bisa dibayar dengan materi,” kata Richard.

Namun tiba-tiba pada suatu malam di bulan Agustus 2022, Richard yang selalu “berlari” untuk esports dan Indonesia terpaksa berhenti karena terkena serangan jantung.

Mau tidak mau, seluruh aktivitas di dunia esports terpaksa dihentikan demi kesehatan. Namun kecintaannya terhadap Indonesia tidak bisa dihentikan secara paksa.

Merasa jauh lebih baik setelah istirahat total selama kurang lebih 4 bulan, Richard akhirnya kembali terjun ke dunia esports pada Januari 2023.

Ia kemudian ditunjuk menjadi Asisten Pelatih Kepala Tim Esport Nasional Indonesia pada SEA Games Kamboja 2023 yang berlangsung pada Mei lalu.

Saat ini Richard sedang sibuk di pelatnas untuk mendampingi timnas menuju Kejuaraan Dunia IESF ke-15 di Rumania pada 24 Agustus – 4 September 2023, dan juga Asian Games Hangzhou pada 23 September – 8 Oktober 2023.

Ia berharap esports Indonesia tetap menjadi pionir di kawasan, melahirkan atlet-atlet dari seluruh tanah air, dan terus melahirkan prestasi-prestasi terbaik, baik dari platform mobile, PC, dan konsol.

Pertanyaan Richard kini berubah, “Sampai kapan bakal berkecimpung di esports?”, mengingat hanya segelintir nama saja yang masih konsisten memperjuangkan Indonesia di dunia esports.

“Kalau saya tidak bisa, terhambat atau tidak bisa, itulah saatnya saya berhenti. Saya bersyukur pengalaman saya bisa membantu, apapun itu; timnas mencapai tujuannya, menjaganya (atlet ), dapat membantu organisasi PBESI juga mengawal pencapaian target agar dapat dipertanggungjawabkan kepada pemerintah,” kata Richard.

Impian Richard untuk menjadikan esports tidak bisa dianggap remeh kini menjadi kenyataan. Seperti halnya cabang olahraga prestasi lainnya, timnas esports mendapat undangan dari Istana Negara sebelum berjuang untuk Indonesia.

Ketika mereka kembali ke tanah air setelah membela negara, mereka juga disambut bak ksatria, dihargai, mendapat apresiasi setelah meraih prestasi, bahkan bertemu langsung dengan orang nomor satu di negeri ini — sesuatu yang hanya menjadi impian semasa SMA. Bocah bernama Richard Permana yang terus berusaha mengharumkan nama bangsa melalui prestasi dengan caranya sendiri.

Redaktur: Achmad Zaenal M
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *